Mensyukuri Nikmat Allah
SWT
Oleh : H.Muhammad Ikbal, S.Ag
Kepala Kemenag Kota Jambi
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره, و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و
سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له و من يضلله فلا هادي له، أشهد أن لا إله
إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله. اللهم فصل و سلم على هذا
النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد.ﻓﻴﺎﻋﺒﺎدﷲ
اتقوا الله حق تقاته و لا تموتن إلا و أنتم مسلمون
Kaum Muslimin Rahimakumullah…….
Pada kesempatan yang mulia ini, di hari yang
mulia ini, dan di tempat yang mulia ini, kita semua dapat dipertemukan kembali
oleh Allah SWT dalam keadaan sehat walafiat, sehingga dapat melaksanakan dan
menunaikan perintah Allah SWT yaitu Shalat Jum’at di masjid yang kita cintai
ini.Selanjutnya marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dengan berupaya sekuat
tenaga untuk menunaikan perintah-Nya dan mejauhi larangan-Nya. Dengan harapan
semoga kita senantiasa mendapat rahmat dan hidayah-Nya. Dan kita termasuk hamba
yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat. Amin ya Rabbal ‘alamin..
Selanjutnya, marilah bersama sama kita sadari begitu banyak anugerah dan
nikmat Allah SWT yang terlimpah kepada kita, baik yang berupa material maupun
in material yang kita gunakan didalam kehidupan di dunia ini. Saking banyaknya,
hingga tak akan mampu kita menghitungnya. Allah SWT telah berfirman :
bÎ)ur (#rãès? |MyJ÷èÏR «!$# w !$ydqÝÁøtéB 3 ÇÌÍÈ
“ Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tak akan mampu
menghitungnya”. (QS.Ibrahim : 34).
Hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dan menggunakan nikmat
tersebut pada sesuatu yang di ridhai oleh Dzat Yang memberi nikmat.
Sedangkan kufur adalah menyembunyikan dan
melupakan nikmat. Allah SWT telah berfirman :
ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyÎV{ (
ûÈõs9ur ÷Länöxÿ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓÏt±s9 ÇÐÈ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”(QS: Ibrahim : 7)
Pada dasarnya segala bentuk kesyukuran itu harus ditujukan hanya untuk
Allah Dzat yang memberi nikmat. Akan tetapi bukan berarti kita tidak boleh
berterima kasih kepada sesama yang telah menjadi perantara datangnya nikmat
tersebut, justru kita harus juga menyatakan syukur dan terima kasih kepada pihak
yang telah menjadi perantara datangnya nikmat Allah.
Hal ini dapat kita
fahami dari firman Allah, yang memerintahkan kita untuk berterima kasih kepada
kedua orang tua kita, yang telah menjadi media wujud kita terlahir didunia ini.
Firman Allah Ta’ala :
Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷yÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) çÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
“Bersyukurlah kepadaKu dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(QS.Luqman : 14).
Perintah bersyukur kepada kedua orang tua merupakan isyarat agar kita
bersyukur kepada siapapun yang telah berjasa dan menjadi perantara atas
datangnya ni’mat anugerah Allah tersebut. Barang siapa yang tak mau bersyukur
dan tak mau berterima kasih kepada sesama manusia yang telah berjasa, berarti
ia tidak bersyukur kepada Allah. SWT. Secara tegas Nabi Muhammad Sallallahu
‘alai wa sallam bersabda :
مـن لـم يـشـكـر الـنـاس لـم يـشـكـر الـلـه
“Barang siapa yang tidak mau bersyukur dan tidak mau berterima kasih kepada
sesama manusia , berarti ia tidak bersykur kepada Allah “
Manfaat syukur, akan kembali kepada orang yang bersyukur itu sendiri, Allah
tidak akan mengambil keuntungan apapun dari syukur hambanya, sebagaimana Allah
tidak akan merugi dan tidak akan berkurang kewibawaan dan keagunganNya bila
hambanya tidak mau bersyukur dan kufur atas nikmat karunia Nya.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.....
Ada berbagai cara untuk mensyukuri ni’mat Allah SWT, antara lain :
1. Syukur bil qalbi yaitu : Bersyukur
dengan hati.
Maksudnya adalah menyadari sepenuh hati semua ni’mat dan prestasi yang
diterima seorang hamba, tidak hanya dihasilkan oleh karena kepandaian, keahlian
dan kerja kerasnya, akan tetapi karena kelebihan dan anugerah Allah SWT.
Kesadaran ini mendorong seseorang untuk tidak merasa kecewa dan tidak merasa
berat menerima ni’mat Allah. Meskipun hanya kecil atau sedikit.
2. Syukur bil lisan yaitu : bersyukur
dengan lisan atau ucapan
Maksudnya adalah mengakui dan menyatakan dengan lisan melalui ucapannya
bahwa segala ni’mat hanya dari Alah semata. Pengakuan inipun harus disertai
memuji kepada Allah dengan ucapan Al Hamdulillah, ucapan ini merupakan
manifestasi pengakuaan bahwa yang paling berhak menerima pujian hanyalah Allah
semata.
3. Syukur bil arkan yaitu :Bersyukur
melalui perbuatan
Maksudnya adalah menggunakan ni’mat anugerah Allah untuk hal hal yang
diridhai Allah SWT. Sebagai Dzat Yang Memberi ni’mat tersebut.
Jadi benarnya syukur seseorang sangat ditentukan oleh tiga hal yaitu : Pertama,
mengakui nikmat itu secara batin. Kedua, menyebut-nyebut nikmat tersebut
secara lisan dan Ketiga, menggunakan nikmat tersebut dalam ketaatan
kepada Allah SWT .
Mengakui secara batin artinya meyakini dengan keyakinan yang benar bahwa
seluruh nikmat tersebut berasal dari Allah SWT semata. Menyebut-nyebut nikmat secara lisan artinya
selalu menyebut nikmat tersebut diikuti dengan memuji Allah SWT sebagai
sumber segala kenikmatan. Menggunakan nikmat tersebut dalam ketaatan artinya
berhati-hati jangan sampai ada diantara nikmat-nikmat tersebut yang teralokasikan pada hal-hal yang diharamkan Allah SWT.
Agar seorang
hamba mampu merasakan nikmat Allah SWT sekecil apapun yang dianugrahkan padanya,
maka salah satu cara yang diajarkan oleh Rasulullah adalah dengan senantiasa membandingkan nikmat
tersebut dengan nikmat lain yang lebih sedikit. Beliau bersabda :
أنظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم,
فهو أجدر أن لا تجدروا نعمة الله عليكم )متفق عليه )
Artinya :
Lihatlah kepada siapa yang berada di bawah kamu dan janganlah kamu melihat
kepada siapa yang di atas kamu, karena yang demikian itu lebih pantas, agar
kamu tidak meremehkan nikmat Allah SWT yang ada padamu ( H.R.
Bukhari-Muslim )
Syukur
terhadap nikmat Allah SWT tidak akan lahir kecuali dengan baiknya persepsi dan pandangan
serta merasa cukup ( qana'ah ) dari apa yang telah ditetapkan Allah SWT kepada seorang hamba. Jika jiwa merasa cukup dengan nikmat Allah SWT, akan lahir ketenangan hati serta
ridha terhadap pembagian Allah SWT . Jiwa
tidak lagi terlalu tamak dengan dunia, dan mata tidak lagi tertambat
dengan orang-orang yang memiliki banyak kelebihan duniawi.
Akan tetapi
jika yang terjadi adalah sebaliknya, dimana kecenderungan memandang kepada
mereka yang berada di atas lebih dominan, maka sebanyak apapun bertambahnya
harta benda dan pasilitas seseorang, pasti dia tidak akan menemukan kepuasan
pada dirinya sendiri.
Tingginya
nilai syukur di sisi Allah SWT menyebabkan Iblis, musuh abadi manusia menjadikan salah satu
target utamanya dalam menyesatkan manusia adalah dengan menjauhkan mereka dari
kesadaran untuk bersyukur kepada Allah SWT Al- Qur'an mengatakan :
§NèO Oßg¨YuÏ?Uy .`ÏiB Èû÷üt/ öNÍkÉ÷r& ô`ÏBur öNÎgÏÿù=yz ô`tãur öNÍkÈ]»yJ÷r& `tãur öNÎgÎ=ͬ!$oÿw¬ ( wur ßÅgrB öNèdtsVø.r& úïÌÅ3»x© ÇÊÐÈ
Artinya : ( Iblis berkata ) : Kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri ( untuk menyesatkan ) mereka. Dan
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur ( Al-A'raf : 17 )
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Sikap syukur ini harus menjadi kepribadian kita kaum Muslimin. Sikap ini
mengingatkan kita supaya mau berterima kasih kepada Dzat Yang Memberi ni’mat
dan kesanggupan untuk berterima kasih kepada orang lain, yang menjadi perantara
datangnya ni’mat yang kita terima dan kita rasakan. Dengan bersyukur seseorang
akan ridha terhadap ni’mat yang diterima, dengan tetap meningkatkan upaya dan
ikhtiyar untuk mencapai ni’mat yang lebih baik lagi.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah Nya kepada
kita semua, sehingga kita pandai bersyukur kepada Allah dan sanggup berterima
kasih kepada orang lain yang telah menjadi lantaran ni’mat yang kita terima.Amin
ya rabbal ‘alamin.
ﺑﺎركﷲلى ولڪم
؋ﯽالقرأن الڪرﻳﻢ ﻮﻧﻒﻌﻨﻰ ﻮٳ ﻳﺎﮐﻢﺑﻤﺎ ﻓﻴﻪ ﻣن اﻷ ﻳاﺖ ﻮالذڪرالﺤﮑﻴﻢ إﻧﻪ ﻫﻮاﻟﻐﻔﻮر
اﻟرﺤﻴﻢ
Posting Komentar