Bahaya Putusnya Tali Silaturahim
Oleh : H. Pungut Supriady, MHI
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah
bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua Saudaramu dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat" (QS. Al Hujurat : 10).
Artinya: Mereka
diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang
kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.......( Ali
Imran: 112)
Hadirin Sidang Sholat
Jum’at Rahimakumullah...
Semua orang memiliki karakter tersendiri. Tidak sama.
Walaupun mereka kembar siam, tapi sifat dan kepribadian tetap masing-masing.
Oleh karenanya, adalah hal yang wajar bila perselisihan bisa terjadi antar
sesama kita. Apalagi tanpa dibentengi oleh iman yang kokoh. Perbedaan pendapat,
mementingkan diri sendiri atau golongan, merupakan sebagian dari awal
perpecahan. Dalam tingkat organisasi, biasanya masalah keuangan menjadi isu
sentral dalam pembicaraan. Kemana ini perginya, apa gunanya, apa itu
pemborosan, dan segudang pertanyaan lain yang selalu melakukan pembenaran bukan
menegakkan kebenaran.
Manusia adalah mahluk sosial;
yang selalu membutuhkan perhatian, teman dan kasih sayang dari sesamanya. Setiap diri terikat dengan berbagai bentuk
ikatan dan hubungan, diantaranya hubungan emosional, sosial, ekonomi dan
hubungan kemanusiaan lainnya. Maka demi mencapai kebutuhan tersebut adalah
fitrah untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesamanya. Islam sangat
memahami hal tersebut, oleh sebab itu silaturahmi harus dilaksanakan dengan
baik.
Sidang Jum’at yang dimuliyakan
Allah SWT
Sesungguhnya silaturahmi
merupakan amal shalih yang penuh berkah, dan memberikan kepada pelakunya
kebaikan di dunia dan akhirat, menjadikannya diberkahi di mana pun ia berada,
Allah SWT memberikan berkah kepadanya di setiap kondisi dan perbuatannya, baik
yang segera maupun yang tertunda. Keutamaannya sangat banyak. Kaum
muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan
waktu untuk melaksanakan amal shalih ini.
Demikian banyak dan mudahnya
alat transportasi dan komunikasi, seharusnya menambah semangat kaum muslimin
bersilaturahmi. Bukankah silaturahmi merupakan satu kebutuhan yang dituntut
fitrah manusia?
Sesungguhnya sempurnalah
dengannya keakraban, tersebar kasih sayang dengan perantaraannya, dan merata
rasa cinta. Ia adalah bukti kemuliaan, tanda kesehajaan, mengusahakan bagi
seseorang kemuliaan, pengaruh, dan wibawa. Karena alasan itulah berlomba-lomba
padanya orang-orang mulia yang berakal, maka mereka menyambung (tali
silaturrahim) kepada orang yang memutuskan dan memberi kepada orang yang tidak
mau memberi, serta bersifat santun kepada yang bodoh. Tidaklah nampak kesehajaan
kecuali ada padanya tali kekeluargaan yang disambung kembali, kebaikan yang
diberikan, kesalahan yang dimaafkan, dan uzur yang diterima.
Silaturahim termasuk akhlak
yang mulia. Dianjurkan dan diseru oleh
Islam. Diperingatkan untuk tidak memutuskannya. Allah SWT telah menyeru
hambanya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam sembilan belas ayat
di kitab-Nya yang mulia. Allah SWT memperingatkan orang yang memutuskannya
dengan laknat dan adzab, diantara firman-Nya :
“Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan ? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya
telinga mereka, dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (QS.Muhammad :22-23).
وَاتَّقُوا اللَّهَ
الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
(١)
“Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu.” (QS.An Nisaa’:1).
Silaturahmi merupakan
perintah Allah dan Rasul-Nya, apa bila kita melaksanakan perintah tersebut
disamping kita mendapatkan pahala juga akan mendapatkan keutamaan-keutamaan
yang sangat banyak sekali, diantara keutamaan tersebut adalah :
1.
Silaturahmi merupakan sebagian dari konsekuensi iman dan tanda-tandanya
Dari Abu Hurairah ra ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.
(HR Bukhori dan Muslim)
2.
Silaturahmi adalah penyebab bertambah umur dan luas rizqi
Dari Abu Hurairah t ia
berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang senang
diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung
hubungan silaturahmi” (HR Bukhori dan Muslim)
3.
Akan selalu berhubungan dengan Allah SWT.
Dari Aisyah ra berkata,
Rosulullah SAW bersabda, “Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana
Allah) seraya berkata: “Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan
menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah
akan memutuskan hubungan dengannya” (HR. Bukhari dan Muslim).
4.
Silaturahmi merupakan salah satu penyebab utama masuk surga dan jauh dari
neraka
Dari Abu Ayyub al-Anshari ra,
sesungguhnya seorang laki-laki berkata: Ya Rasulullah, ceritakanlah kepadaku
amalan yang memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka. Maka
Nabi SAW bersabda : “Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu
dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali
silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)
5.
Silaturahim merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT.
Dari seorang laki-laki dari
Khos’amm berkata : saya mendatangi Rasulullah SAWsedangkan beliau sedang
bersama salah seorang sahabatnya, aku berkata : kamu mengaku bahwa engkau
adalah Rasulullah? Rasulullah SAW menjawab : “iya”, aku bertanya : amalan apa
yang paling dicintai Allah SWT. Beliau menjawab ; “Beriman kepada Allah SWT ”
aku bertanya lagi, kemudian apa lagi? beliau menjawab: kemudian menyambung
silaturahmi”. (HR Abu Ya’la dengan sanan Jayyid)
Dan sebaliknya apabila
meninggalkan silaturahmi maka akan mendapatkan ancaman dan akibat yang
diperoleh. Diantara ancaman memutuskan silaturahmi adalah:
1.
Tidak akan diterima amalnya
Dari Abu Hurairah ra
berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda “ “sesungguhnya perbuatan anak
cucu adam diperlihatkan pada setiap kamis malam jumat, maka tidak akan diterima
amalnya orang yang memutus tali silaturahmi”. (HR Ahmad)
2.
Akan terputus hubungannya dengan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan
dengannya” (HR. Bukhari, dan Muslim)
3.
Tidak termasuk golongan yang beriman kepada Allah SWT dan hari akherat. Karena
salah satu tanda keimanan seseorang adalah senantiasa meghubungkan silaturahmi.
4.
Akan dilaknat oleh Allah dan di masukan kedalam neraka jahanam.
Allah SWT berfirman : “
orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan
memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan Mengadakan
kerusakan di bumi, orang-orang Itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka
tempat kediaman yang buruk (Jahannam) (QS.Ar’Rad: 25)
Dari Jubair bin Mut’im ra
sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, ” Tidak akan masuk surga orang yang
memutus hubungan.”. Sufyan berkata : “yaitu yang memutus hubungan tali
silaturahmi” (HR. Bukhari dan Muslim)
Itulah beberapa keutamaan bagi
orang yang melakukan silaturahmi dan ancaman bagi orang yang meninggalkannya. Oleh karena itu, marilah kita sesama muslim untuk saling memaafkan.
Walaubagaimanapun, dosa kepada Allah, kita bisa langsung minta ampun dan
bertaubat kepada-Nya. Tetapi dosa kita kepada manusia, Allah belum memberikan
ampun sebelum kita meminta maaf kepada orang yang bersangkutan (yang disakiti).
Semoga kita yang hadir dimasjid ini dan keluarga kita
termasuk kedalam golongan orang-orang yang selalu menjaga silaturahim sehingga
kita termasuk orang yang bertaqwa dan dirindukan oleh Surga-Nya Allah. Amin..ya
Rabbal ’Alamin...
Posting Komentar